Teknologi Masa Depan Dalam Dunia Pendidikan

Revolusi informasi telah mengubah sistem komunikasi dunia dewasa ini,
sebaran jaringan informasi yang tersimpan dalam internet membuktikan bahwa
kini dunia kian sempit, tidak ada lagi batas-batas geografis yang menghalangi kita
untuk berinteraksi dengan dunia global. Akses ke dunia global pun menjadi sangat
mudah, efisien, dan fleksibel. Kemudahan itu merupakan salah satu manfaat yang
didapatkan dari globalisasi yang melibatkan integrasi di berbagai bidang di
antarannya pendidikan dan teknologi. Sumbangsih pemikiran dari dunia
pendidikan telah melahirkan modernisasi di segala bidang kehidupan masyarakat
dunia saat ini. Berhubungan dengan hal itu, kehadiran teknologi telah
meningkatkan kualitas dan keampuhan pendidikan itu sendiri. sebagaimana
empat pilar pendidikan yang di cetuskan oleh Unesco antara lain learning to
know,learning to do,learning to be, dan learning together. Imbas globalisasi yang
merasuki segala lini kehidupan bangsa di seluruh dunia telah melahirkan berbagai
pandangan berperspektif baru. Sebagai contoh, apabila pada masa sebelum ini
atau era perang dingin, perspektif dunia adalah pemihakan blok, Blok barat atau
Blok timur, maka perspektif dunia pada era globalisasi adalah integrasi; dan
sistem dunia pun dilambangkan dengan World Wide Web (WWW), yang mudah
dijumpai di dalam penulisan alamat situs internet. Arus globalisasi telah
memunculkan perspektif baru pendidikan. Strategi pendidikan dari pendidikan
tatap muka yang konvensional kini berubah ke arah pendidikan yang lebih
terbuka. Pendidikan di masa depan akan lebih dioptimalkan oleh jaringan
informasi yang memungkinkan interaksi dan kolaborasi. Pemanfaatan jaringan
informasi sudah terbukti keutamaan serta benefitnya bagi masyarakat. Dengan
demikian, masuknya pengaruh globalisasi telah mengubah pendidikan kita
sehingga lebih bersifat jejaring, terbuka dan interaktif, beragam, multidisiplin, serta
berorientasi produktivitas kerja “saat itu juga” just on time dan kompetitif.
Perkembangan Pendidikan Masa Depan
Kecenderungan pendidikan Indonesia di masa mendatang adalah makin
berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus pembeelajaran jarak jauh
(distance learning). Saat ini distance learning masih dibatasi untuk universitas
terbuka (UT). Oleh karena itu, izin penyelenggaraan pendidikan jarak jauh perlu
diubah supaya kerja sama internasional dan pembelajaran jarak jauh dapat
dilakukan oleh semua institusi yang berdedikasi. Penyelenggaraan pendidikan
Masa Depan Teknologi Informasi 21
terbuka jarak jauh perlu dijadikan sebagai salah satu strategi penting yang
Implementasinya dapat dilakukan bersama antar lembaga pendidikan dalam
sebuah jaringan. Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya (guru,
laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi dari pada rak buku.
Kemudian, tahapan pengenalan teknologi informasi ke daerah dilakukan dengan
pola cross subsidi (subsidi silang). Penggunaan perangkat teknologi informasi
interaktif seperti CD room, multimedia, dalam pendidikan secara bertahap
menggantikan tv dan video. Yang lebih menarik lagi, dengan adanya teknologi
informasi dan internet, ilmu pengetahuan tidak lagi terpusat pada bangku sekolah
formal. Seseorang akan dengan mudah memperoleh pengetahuan dari mana
saja. Hal ini merupakan tantangan terakhir bagi dunia pendidikan formal.
Dengan demikian dalam dunia pendidikan di masa mendatang akan terjadi
beberapa perubahan paradigma mendasar, khususnya yang disebabkan oleh
aplikasi teknologi informasi yang menpercepat transfer ilmu pengetahuan.
Pergeseran paradigma tersebut di antarannya adalah:
Pertama, distributed knowledge (pengetahuan yang terdistribusi), yang berarti
bahwa nantinya pengetahuan tidak lagi terpusat di lembaga pendidikan formal
akan tetapi terdistribusi di segala penjuru dunia, dan sangat kondusif untuk long
life learning (pembelajaran sepanjang hidup ). Oleh karena itu, batasan usia tidak
akan menjadi kendala lagi untuk belajar formal, masyarakat tidak akan menilai
seseorang dari ijazah yang dimilikinya. Performance dan kemampuan profesional
akan menentukan karir seseorang.
Kedua, resource sharing (berbagi sumber). Penjelasan untuk hal ini mencakup
kemampuan untuk memproduksi informasi dan pengetahuan serta melakukan
resource sharing yang bertumpu pada teknologi informasi, yang pada akhirnya
akan sangat menguntungkan produsen pengetahuan dan masyarakat pada
umumnya.
Ketiga, collective wisdom (kebijaksanaan kolektif). Dalam hal ini, guru tidak
memiliki jawaban untuk segala hal. Guru menjadi mediator, dalam kelompok
menjadi penting dalam membangun pengetahuan. Oleh karena itu, learning based
(pembelajaran) lebih menonjol dari pada teaching based (pengajaran).
Keempat, training for trainer (pelatihan) menjadi sangat penting sekali untuk tetap
menjaga kemampuan dosen sebagai mediator dalam ketiga proses utama yang di
emban dalam dunia pendidikan (tridharma perguruan tinggi), yaitu : pendidikan,
Masa Depan Teknologi Informasi 22
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kelima, masyarakat dan dunia professional yang akhirnya akan memberikan
penilaian (audit dan akreditasi) terhadap kemampuan seseorang. Oleh karena itu,
ijazah sekolah belum tentu menjamin kemampuan seseorang.
Keenam, proses transformasi budaya. Budaya yang lemah dan pasif akan
dipengaruhi oleh budaya yang kuat dan agresif, kebiasaan membaca yang tinggi,
kemampuan menyerap ilmu dan pengetahuan yang banyak dan cepat,
terbukanya berbagai inovasi, bahkan selalu berusaha mencari hal-hal baru,
pandangan hidup yang berdimensi lokal, nasional dan universal, mampu
memprediksi dan merencanakan masa depan, teknologi yang senantiasa
berkembang dan digunakan.